Hubungan Indonesia-Israel

Hubungan Indonesia-Israel

From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari
Indonesia-Israel relations Hubungan Indonesia-Israel
Indonesia     Israel
Map indicating location of Indonesia and Israel Peta yang menunjukkan lokasi Indonesia dan Israel
Indonesia–Israel relations refers to the historical and current bilateral relationship between Israel and Indonesia . Hubungan Indonesia-Israel mengacu pada saat ini dan sejarah hubungan bilateral antara Israel dan Indonesia . The two countries maintain no formal diplomatic ties. [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] Kedua negara tidak mempertahankan hubungan diplomatik resmi. [1] [2] [3]

[ edit ] History [ sunting ] Sejarah

In the 1962 Asian Games held in Jakarta, President Sukarno refused the entry of delegations from Israel. Dalam Asian Games 1962 yang diselenggarakan di Jakarta, Presiden Sukarno menolak masuknya delegasi dari Israel.
In 1993, Israeli Prime Minister Yitzhak Rabin met Indonesian President Suharto at his private residence in Jakarta. Pada tahun 1993, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin bertemu dengan Presiden Indonesia Soeharto di kediaman pribadinya di Jakarta. This, what press said as Rabin's unscheduled visit, happen during Suharto's chairmanship of the Non-Aligned Movement and short after the Oslo Accords . Ini, apa pers dikatakan sebagai Teman terjadwal kunjungan Rabin, terjadi selama's kepemimpinan Soeharto dari Gerakan Non-Blok dan pendek setelah Kesepakatan Oslo . This was the first ever high profile meeting between both leaders. [ 4 ] Ini adalah tinggi pertama yang pernah profil rapat antara kedua pemimpin. [4]
In 1999, Indonesian President Abdurrahman Wahid and Foreign Minister Alwi Shihab mentioned their wishes to open ties with Israel although only at the level of economic and trade links. [ 5 ] In a 2002 Wahid explained his respect for Israel and posed a challenging "correction" to be addressed by his fellow Muslims: Pada tahun 1999, Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid dan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab tersebut keinginan mereka untuk membuka hubungan dengan Israel meskipun hanya pada tingkat hubungan ekonomi dan perdagangan. [5] Dalam 2002 Wahid menjelaskan ia menghormati Israel dan menimbulkan "menantang" koreksi harus ditangani oleh sesama Muslim:
Israel believes in God. Israel percaya pada Allah. While we have a diplomatic relationship and recognising diplomatically China and Russia, which are atheist states, then it's strange that we don't acknowledge Israel. Meskipun kami memiliki hubungan diplomatik dan pengakuan diplomatik Cina dan Rusia, yang adalah negara ateis, maka itu aneh bahwa kami tidak mengakui Israel. This is the thing that we have to correct within Islam. [ 6 ] Ini adalah hal yang harus kita benahi dalam Islam. [6]
In 2005, the Indonesian Government said that establishing full diplomatic ties with Israel will only be possible after peace has been reached between Israel and the Palestinians . [ 7 ] Israeli Foreign Minister Silvan Shalom held a discreet first meeting with his Indonesian counterpart Hassan Wirayuda during a UN summit in New York in September 2005. Pada tahun 2005, Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa membangun hubungan diplomatik penuh dengan Israel hanya akan mungkin setelah perdamaian telah dicapai antara Israel dan Palestina . [7] Menteri Luar Negeri Israel Silvan Shalom mengadakan pertemuan pertama diam-diam dengan rekannya Bahasa Indonesia Hassan Wirayuda selama KTT PBB di New York pada bulan September 2005. However, President of Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ruled out establishing formal diplomatic ties but said: "Any communication between Indonesian and Israeli officials will be oriented to the objective of assisting the Palestinian people in gaining their independence". [ 3 ] Namun, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dikesampingkan membangun hubungan diplomatik formal, tetapi berkata: Setiap komunikasi antara Indonesia Israel pejabat akan dan berorientasi pada tujuan membantu Palestina pada orang memperoleh mereka "kemerdekaan." [3]
In July 2006, the Indonesian Government and several Indonesian Muslim groups condemned Israel's ongoing military operation in Gaza and demanded the release of arrested Palestinian officials. Pada bulan Juli 2006, Pemerintah Indonesia dan beberapa kelompok Muslim Indonesia mengutuk operasi militer itu berlangsung Israel di Gaza dan meminta pembebasan para pejabat Palestina ditangkap. The Government said [ 2 ] Pemerintah mengatakan [2]
In a visit to Singapore in 2006, the Israeli Arab diplomat Ali Yahya called for direct ties between Israel and Indonesia . Dalam sebuah kunjungan ke Singapura pada tahun 2006, Arab Israel diplomat Ali Yahya menyerukan hubungan langsung antara Israel dan Indonesia . In an interview to Jakarta post he said, Dalam sebuah wawancara untuk memposting Jakarta ia berkata,
I misunderstand why the relationship between the majorities of Muslims in Asia is hostile to Israel. Aku salah mengerti mengapa hubungan antara mayoritas Muslim di Asia bermusuhan dengan Israel. If it is because of Israel and Palestine, then (how can it be reconciled that) we have peace with Jordan, Egypt, Morocco, but not with eastern Asia? Jika itu karena Israel dan Palestina, maka (bagaimana bisa berdamai bahwa) kita memiliki kedamaian dengan Jordan, Mesir, Maroko, tetapi tidak dengan Asia Timur? We protect the holy places in Israel, respect the Arabic language, and bring imams and rabbis together to have discussions. Kami melindungi tempat-tempat suci di Israel, menghormati bahasa Arab, dan membawa imam dan rabi bersama-sama untuk berdiskusi. I am posing a question if the Muslim countries in Asia can open the gate to their country for us, so that we can open up relations with them. Saya mengajukan sebuah pertanyaan jika negara-negara Islam di Asia dapat membuka pintu gerbang ke negara mereka untuk kita, sehingga kita bisa membuka hubungan dengan mereka. There are so many opportunities in Israel and by stressing the need for cooperation we would like to get these countries to also have a share of these opportunities. Ada begitu banyak kesempatan di Israel dan dengan menekankan perlunya kerjasama kami ingin mendapatkan negara-negara ini juga memiliki bagian dari kesempatan ini. But to do that, we need to have the opportunity to talk directly to these countries, which I hope, will come up soon. [ 8 ] Tapi untuk melakukan itu, kita perlu memiliki kesempatan untuk berbicara langsung dengan negara-negara ini, yang saya harap, akan muncul segera. [8]
During the 2006 Lebanon War , Indonesia called on Israel to withdraw its forces from Lebanon. Selama Perang Lebanon 2006 , Indonesia meminta Israel untuk menarik pasukannya dari Libanon. The Indonesian Foreign Ministry advised that the national tennis team was pulling out of its Federation Cup matches in Israel saying "We are witnessing a military invasion by Israel and the arrest of scores of Palestinian officials...It is now impossible to play there". [ 9 ] Kementerian Luar Negeri Indonesia menyarankan agar tim tenis nasional menarik manfaat dari Piala Federasi pertandingan di Israel mengatakan "Kita sedang menyaksikan invasi militer oleh Israel dan penangkapan sejumlah pejabat Palestina ... Sekarang mungkin untuk bermain di sana". [9]
In 2008 , the Jakarta Post printed a letter from Israeli Deputy Minister of Foreign Affairs, Majalli Wahabi , urging Indonesia to take a role in advocating for peace in the Middle East . Pada tahun 2008 , dalam Jakarta Post mencetak surat dari Israel Wakil Menteri Luar Negeri, Majalli Wahabi , mendesak Indonesia untuk mengambil peran dalam advokasi untuk perdamaian di Timur Tengah . Analysts suggested that the printing of the letter might be a signal of a thaw between the two nations. [ 10 ] However, the Gaza War that lasted from late December 27, 2008 to January 18, 2009 affected relations. Analis menyarankan bahwa pencetakan surat mungkin sinyal dari mencair antara kedua negara. [10] Namun, Perang Gaza yang berlangsung dari 27 akhir, Desember 2008 sampai 18 Januari 2009 hubungan terpengaruh. Indonesia harshly condemned Israeli action, labeling it as "aggression", and expressed its support of the Palestinians. Indonesia mengutuk keras tindakan Israel, pelabelan itu sebagai "agresi", dan menyatakan dukungannya terhadap Palestina.

[ edit ] Agreements [ sunting ] Perjanjian

In 2008, Indonesia signed a medical cooperation agreement with Israel's national emergency medical service with USD200,000. [ 1 ] Pada tahun 2008, Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama medis dengan pelayanan medis darurat nasional Israel dengan USD200, 000. [1]



http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia%25E2%2580%2593Israel_relations&ei=JU2kTYHCNdHwrQearbDiCQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CB8Q7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dindonesia-israel%2Brelations%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3DSQJ%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26prmd%3Divns 

0 Response to "Hubungan Indonesia-Israel"

Posting Komentar

125x125 Ads1
get it for your personal library!!!
125x125 Ads2
جعل لكم باردة ، وبالنسبة للأشخاص الذين أراكم
fatihazka@2011. Diberdayakan oleh Blogger.
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme